Le depart part 5 : Agronomie ou Medecine…Pertanian atau kedokteran ?


Toulouse, Juli 1997

Setelah kurang lebih satu minggu an, aku mendapat pesan dari concierge (penjaga cite) kalau koperku sudah sampai di kantor CROUS . Ooooooohhhh ….!!!   tak tergambarkan betapa senangnya hatiku !!! Aku ke kantor CROUS, madame yang disana lalu menunjukkan koper aku yang sangat besar itu, “Votre valise est vraiment grande, hein ? “1.  Madame yang baik hati itu lalu memanggilkan aku taxi dan juga temanku yang dari ITB itu, membantu aku membawa koperku yang seperti lemari itu 🙂  , aku sungguh bersyukur sekali lagi selalu punya teman yang baik hati. Sesampai di cite aku bongkar-bongkar semua dengan penuh semangat seperti aku habis menemukan harta karun  🙂 .  Memang harta karun!!, selain baju-baju yang aku tunggu-tunggu, disitu juga ada kamusku!! Dan juga indomie dan sambal!!!  Akhirnya aku bisa belajar dengan tenang menyusun rencana, meneruskan belajar bahasa Perancis…. Satu hal yang paling mencemaskanku …masuk ke Universitas !!!

Setelah sekitar 1 bulan aku mengikuti kursus bahasa, beberapa kali aku ditanyai madame yang ada di CROUS mengenai kemajuan pendaftaran di universitas tetapi aku belum menemukan jawaban yang jelas dari Ecole agronomie. Beberapa waktu sebelum aku berangkat ke Perancis, dekan aku sekaligus pembimbingku memberi nomer telepon seorang peneliti dari Perancis yang sempat berkunjung ke universitas. Aku akhirnya mengontak beliau dan beliau menawari untuk masuk ke fakultas kedokteran bidang penyakit infeksius. Program ini merupakan kerjasama fakultas kedokteran di seluruh Perancis, jadi kuliahnya akan berpindah-pindah di kota-kota Perancis sesuai modul yang diambil tetapi pusatnya di fakultas kedokteran Universitas Marseille. Kutunggu beberapa waktu tidak ada jawaban dari Ecole Nationale Superieure Agronomique de Toulouse (ENSAT) akhirnya aku memutuskan untuk masuk fakultas kedokteran. Untuk masuk ke program studi ini harus terlebih dahulu mendapat persetujuan dari lab yang akan dijadikan tempat untuk melakukan penelitian. Aku berhasil mendapatkan tempat melakukan riset di tempat kenalan Dekan aku itu, sebuah lab INSERM (Institute Nationale de la Sante et de la Research Medicale) di Montpellier. Kota Montpellier terletak di sebelah timur Toulouse, kalau Toulouse di provinsi midi Pyreenes ,Montpellier di provinsi Languedoc Roussilon tidak jauh dari laut Mediterania.
Semua sudah OK tinggal mendaftar ke universitas. Setelah dengan susah payah meminta via telephone ke bagian administrasi fakultas kedokteran l’Universite d’Aix M arseille II dia berjanji akan mengirimkannya. Untuk mendapatkan hal itu, aku harus merancang pertanyaan dan pembicaraanku baik-baik dan kucatat baik-baik. Setelah aku merancang berhari-hari semuanya itu tetap saja madame di seberang sana bilang ” Je ne comprends pas ce que vous dites la… Il faux mieux que vous m’envoyez une lettre” 2 haaaaaa….. Tolooooong !!!
Tapi pos disini sangat bisa dipercaya ya…kagum banget bisa minta formulir pendaftaran lewat pos dan bisa tepat waktu ajaib!! Tidak seperti pos di Indonesia sekali lagi aku kagum dengan sistem di negeri ini.

Temanku yang dari ITB sudah pasti mau masuk teknik aeronautik  di Toulouse yang terkenal itu, namanya Institut Superieur de l’Aeronautique et de l’Espace” (ISAE).  Jadi dia sudah menyiapkan semua di Toulouse, berbeda dengan aku yang akan mengikuti kuliah di Marseille kemudian Paris atau Bordeaux terus ke Montpellier untuk melakukan riset.
Aku sudah memasuki bulan kedua di kursus bahasa, nilaiku tidak beranjak dari “assez bien”3 nggak pernah ke “tres bien”4 . Ada beberapa teman baru, orang Singapore, orang Spanyol, teman-teman lama masih bertahan dan guruku masih yang lama , Corrine!! Senang sekali !! Aku semakin akrab dengan mereka, kami sering jalan-jalan ke taman, mengunjungi tempat-tempat touristik di Toulouse yang kebanyakan adalah gereja-gereja atau  berjalan-jalan di sekitar Sungai La Garonne menyenangkan sekali.
Setelah capek jalan-jalan kami pulang ke cite universitaire biasanya kami bertiga temanku yang dari ITB, aku dan 1 teman dari Costarica yang juga tinggal di cite dan kursus di Capitol karena sama-sama mau masuk universitas . Kalau sudah sampai di Cite, kami tidak bisa kemana-mana karena memang jauh dari toko, restoran pokoknya jauh darimana-mana dech..memang sengaja dibuat agar mahasiswa belajar kali, tetapi susah kalau perut lapar 😦 .   Ingat waktu di UGM, dimana-mana dekat warung, disini mau beli pizza aja harus berjuang jalan jauh. Sore-sore biasanya kami duduk-duduk diluar makan pizza sambil lihat orang-orang main bola di lapangan. Pizza disini berbeda dengan yang ditemukan di Indonesia tipis-tipis banyak minyak zaitun/olive dan yang jelas nggak ada sambalnya he..he..he..Pertama kali makan rasanya tidak tertelan ! 😀 tapi kemudian perut ini terbiasa. Kalau tidak makan pizza biasanya kami makan di resto U, yang inipun harus berjalan jauh…Di resto U aku dikenalkan beraneka ragam masakan Perancis ada mashed potato yang kalau di Perancis dinamakan puree atau makan couscous masakan khas maghreb, biasanya ada sayur yang direbus diberi garam dan merica dan bawang bombay , sayurnya berganti-ganti dari wortel, buncis, brokoli, bunga kol dan ada sayuran yang baru aku kenal seperti artichaut, haricots, courgettes , asperges dan masih banyak lagi. Hari demi hari lidahku mulai menyesuaikan, bila kangen banget rasa pedas-pedas aku baru masak indomie plus sambal 😀

  1. Votre valise est vraiment grande ,hein ?  = koper anda benar-benar besar ya ?
  2. ” je ne comprends pas ce que vous dites la… Il faux mieux que vous m’envoyez une lettre”  = saya tidak mengerti apa yang anda katakan, lebih baik  anda mengirim surat ke saya
  3. Assez bien  = cukup baik
  4. Tres bien = baik sekali

About anaroeni

someone that has a lot of thing in her head and need to express her ideas to be shared with other people
This entry was posted in Le depart ..... keberangkatan. Bookmark the permalink.

2 Responses to Le depart part 5 : Agronomie ou Medecine…Pertanian atau kedokteran ?

  1. sapta says:

    wah roem asik bgt pengalamanmu… jadi ngiri… he he….

Leave a comment